Rabu 15 May 2013 14:59 WIB

Menteri BUMN: Gerbong Khusus Wanita Tidak Dihapus

PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Antara
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menegaskan kebijakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) tidak menghapus gerbong KA khusus wanita, tetapi rangkaian khusus wanita.

"Ngak ada itu, ngak ada penghapusan gerbong wanita. Gerbong wanita tidak dihapus, itu terjadi miskomunikasi saja, sehingga kelihatannya seperti menjadi beban yang berat," katanya di Semarang, Jateng, Rabu (15/5).

Hal tersebut diungkapkannya usai menjadi pembicara pada Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Program Utama I/2013 yang diprakarsai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Unesco, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Menurut dia, kebijakan yang ditempuh PT KAI itu sebenarnya adalah penghapusan rangkaian KA wanita, bukan penghapusan gerbong khusus wanita sebagaimana yang mungkin dipahami banyak orang.

"Jadi, yang dihapus itu rangkaian KA wanita, bukan gerbong wanita. Jadi, supaya dibedakan antara rangkaian dengan gerbong. Gerbong wanita tetap ada, tidak dihapus," kata mantan Direktur Utama PT PLN itu.

Gerbong khusus wanita yang selama ini ada pada bagian depan dan belakang KRL reguler, kata Dahlan, sudah cukup untuk memenuhi standar aman dan nyaman bagi para wanita yang menggunakan moda transportasi KA.

Sebelumnya, PT KAI menerapkan kebijakan menghapus rangkaian kereta rel listrik (KRL) khusus wanita yang memulai perjalanan dari Stasiun Besar Bogor, Jawa Barat, yang diberlakukan mulai 13 Mei 2013.

Rangkaian KRL khusus wanita itu sebelumnya memiliki jadwal perjalanan dari Stasiun Besar Bogor menuju ke Jakarta pukul 06.36 WIB, 10.00 WIB, 15.16 WIB, 18.41 WIB, dan 20.51 WIB. Selanjutnya, KRL khusus wanita yang diluncurkan pada Oktober 2012 untuk meminimalkan kasus pelecehan seksual pada moda transportasi KA itu akan diganti menjadi rangkaian KRL reguler dengan jurusan sama.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement