Rabu 15 May 2013 21:12 WIB

Menko Polhukam: Dunia Masih Akui Papua Bagian NKRI

Rep: Esthi Maharani/ Red: Karta Raharja Ucu
Menko Polhukam Djoko Suyanto
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Menko Polhukam Djoko Suyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto menegaskan, dunia internasional masih mengakui Papua sebagai bagian dari NKRI. Termasuk negara-negara yang disinggahi tokoh Organisasi Papua Merdeka, Benny Wenda.

“Yang penting, secara resmi negara-negara dimana dia (Benny Wenda) berada masih mengakui bahwa Papua masih tetap bagian dari negara kita,” katanya, Rabu (15/5).

Setelah membuka kantor perwakilan OPM di Inggris, Benny Wenda tampil berpidato di acara TedX Sydney 2013 di The University of Sydney, Australia. Ia menyudutkan Indonesia.

Dalam pidatonya itu, dia meminta bantuan Australia agar membantu proses kemerdekaan Papua dari NKRI. Tak hanya itu, Benny Wenda juga tak jarang menyebut adanya pelanggaran HAM di Indonesia. Bahkan, kepada Radio Jerman, Deutsche Welle (DW), Benny mengatakan baru-baru ini ada 22 aktivis Papua tewas dibunuh.

Djoko membantah tuduhan Benny. Ia menyebut data-data yang diungkapkan Benny tidak benar. Dari dulu pun, lanjut Djoko, isu yang dihembuskan Benny selalu sama tetapi tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Tudingan menghilangkan ribuan nyawa orang Papua, kenapa dia tidak menyebut delapan anggota TNI yang dibunuh? Itu kampanye Benny Wenda selalu seperti itu. Ribuan itu darimana diperolehnya,” katanya.

Menurut Djoko, kalaupun ada kelompok-kelompok yang menyuarakan tentang Papua, hal tersebut hal yang biasa karena Inggris ataupun Australian negara demokratis. Ia pun menganalogikannya dengan Indonesia yang tidak mempermasalahkan hal tersebut.

“Di sini juga menyampaikan aspirasi gak apa-apa. Tapi kalau menjadi gerakan, itu yang kita waspadai,” katanya mengakhiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement