REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA---Sebanyak delapan mahasiswa asing dari Slovakia, Brazil, Rumania, dan Thailand, yang selama ini kuliah di Universitas Kristen Petra (UKP) Surabaya berlaga memasak nasi goreng khas Jawa dengan "anglo" (tungku terbuat dari tanah).
"Itu kegiatan mahasiswa asing untuk belajar mengenal budaya Indonesia melalui kuliner, karena mereka akan menjadi duta Indonesia di negaranya," kata Kepala Bagian Kerja Sama Luar Negeri dari Biro Administrasi Kerja Sama dan Pengembangan Institusional (BAKP) UKP Renny Novemsy Dese di kampus.
Dalam kegiatan di Warung Pecel Murni, Jalan Ahmad Yani, Surabaya itu, para mahasiswa asing tampak antusias memasak nasi goreng dengan bahan-bahan dan peralatan yang telah disediakan sebelumnya, namun mereka sebelumnya menyaksikan demo memasak yang diperagakan oleh Dhima, pemilik Warung Pecel Murni.
Dhima memperkenalkan bumbu-bumbu dapur dasar yang digunakan dalam memasak nasi goreng kepada mereka. "Resep itu merupakan resep keluarga andalan warung kami. Anglo sengaja dipilih karena memasak dengan anglo bisa mengurangi penggunaan minyak, karena mengunakan bahan bakar arang, namun tetap memberikan cita rasa yang tak kalah nikmat," kata Dhima.
Namun, anglo yang tersedia hanya satu buah, maka siapa cepat dalam meracik bumbu yang akan menggoreng nasi terlebih dahulu. Setelah semuanya siap saji, mahasiswa-mahasiswa itu mencicipi hasil masakannya dan saling bertukar masakan.