Ahad 19 May 2013 10:00 WIB

Iran Kecam Bom Berdarah Sasar Masjid Irak

Warga menyaksikan bangunan dan mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang terus melanda Irak.
Foto: Reuters
Warga menyaksikan bangunan dan mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang terus melanda Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengecam keras ledakan bom berdarah di kota-kota Irak pada Jumat yang merenggut nyawa warga sipil tak berdosa dan melukai puluhan orang lain. Dia juga menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban.

''Irak akan melalui titik yang sangat sensitif,'' katanya. ''Kelompok-kelompok teroris berusaha mengganggu ketertiban dan menyebar ketidakamanan di negara itu.''

Ledakan bertujuan untuk menargetkan warga sipil tak berdosa di tempat-tempat keagamaan seperti masjid. Ledakan menewaskan banyak orang dan melukai ratusan lainnya.

''Tindakan-tindakan keji yang dilakukan untuk menghadapi suku-suku dan mengubah perbedaan politik menjadi yang religius,'' katanya. ''Tidak ada keraguan bahwa rakyat Irak waspada dan sayap politik mereka akan mengecewakan musuh.''

Kebijakan Republik Islam Iran berprinsip mendukung pemerintah Irak dan rakyatnya. Iran menyuarakan dukungannya bagi pemerintah Baghdad dalam perjuangan menghadapi teroris. ''Iran siap membantu pemerintah Irak menjaga keamanannya,'' katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/IRNA-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement