Ahad 19 May 2013 08:25 WIB

KPU Biak Gandeng Disdik Validasi Ijazah Cabup-Cawabup

Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Biak Numfor, Papua, akan melibatkan Dinas Pendidikan untuk memvalidasi atau mengecek keabsahan ijazah kelulusan bakal calon bupati-wakil bupati yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah pada 10 September 2013.

Ketua KPU Biak Milliam P Tiblola di Biak, Ahad (19/5), mengakui keterlibatan Dinas Pendidikan dalam pemeriksaan ijazah kelulusan calon kepala/wakil kepala daerah untuk memastikan surat tanda tamat belajar asli dikeluarkan sekolah sesuai dengan kode nomornya.

"Untuk memastikan ijazah kelulusan seorang calon bupati asli atau tidak tentu pihak Disdik lebih tahu karena terdapat nomor kode tertentu dalam surat tanda tamat belajar," ujarnya.

Milliam mengakui, dengan melibatkan instansi teknis dalam pemeriksaan berkas administrasi calon bupati dan calon wakil bupati untuk pemilihan kepala daerah 10 September diharapkan dapat mengantisipasi kemungkinan adanya pemalsuan surat tanda tamat belajar.

KPU Biak, Milliam melanjutkan, sudah pernah melibatkan pihak Disdik pada saat pelaksanaan verifikasi ijazah kelulusan ratusan caleg parpol yang akan menjadi peserta Pemilu 2014.

Menyinggung tahapan Pilkada Biak, lanjut Milliam, hingga pertengahan Mei 2013 masih melakukan verifikasi berkas administrasi tiga pasang calon perseorangan di tingkat panitia pemungutan suara atau kampung/kelurahan serta panitia pemilihan distrik/kecamatan.

"KPU juga tengah melakukan pemuktahiran data pemilih untuk pemilihan kepala daerah 2013 dan Pemilu 2014," ujar Ketua KPU Milliam Tiblola.

Sejumlah nama calon Bupati Biak untuk Pilkada 10 September 2013 mulai bermunculan di antaranya Drs Johanis Than MM (Sekda Biak), Nehemia Wospakrik (Ketua DPRD), Yotam Wakum SH (Kabag Umum Pemkab Supiori), dan Habel Wakum (kader Demokrat).

Sedangkan calon lain yang ikut meramaikan bursa Cabup Biak yakni Erens Meokbun (Kadis Kesehatan Mimika), Yesaya Sombuk (Kadis Pendidikan Supiori), Prof Dr Yohana Yembise (akademisi) serta pasangan perseorangan Lamek Ap-Willem Rumpaidus, Hengky Wakum dan beberapa calon lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement