REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sekitar 5.000 orang akan menggelar Aksi Budaya Babakan Siliwangi sebagai bentuk aspirasi dan petisi dukungan penyelamatan hutan kota Babakan Siliwangi dan menolak rencana pembangunan restoran di kawasan itu.
Menurut Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat Dadan Ramdan, Ahad, mereka merupakan komunitas pegiat seni dan lingkungan, seniman, budayawan, akademisi dan mahasiswa.
"Agenda Aksi Budaya Babakan Siliwangi ini juga sebagai pressure (tekanan) publik untuk menyelamatkan Baksil (Babakan Siliwangi) dan RTH lainnya di Kota Bandung dari ancaman pengrusakan dan komersialisasi dan cabut IMB PT EGI (yang akan membangun restoran itu)," kata dia.
Dia mengatakan warga Bandung yang peduli hutan kota Babakan Siliwangi dan ingin menyampaikan dukungan maka mulai besok bisa membuat saung atau tenda di kawasan ini. Aksi Budaya Babakan Siliwangi ini akan diawali dengan arak-arakan kesenian, kemudian upacara mipit lukisan seng, lalu berorasi sambil menuju PT EGI dan berakhir di Balai Kota Bandung.
Seniman Tisna Sanjaya menuturkan upacara ambil (mipit) lukisan seng ini dilakukan dengan cara mengambil sepuluh lukisan seng di sepanjang Jalan Babakan Siliwangi. Dia dan seniman Bandung lainnya yang akan mengambil lukisan-lukisan ini.