Senin 20 May 2013 13:52 WIB

Bocah Korban Sodomi Mengigau 'Lepas Om, Jangan Cekik Saya!"

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Citra Listya Rini
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Pelecehan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malang nian nasib FF, bocah berusia lima tahun yang disodomi oknum Brimob bersama temannya. Sampai saat ini FF menjalani fase traumanya sebagai korban.  

FF tidak bisa lagi beraktifitas laiknya anak-anak seumurannya karena kerap klai ketakutan bila berada jauh dari ibunya. MH, ibu FF, mengatakan anaknya sering mengigau jika hari sudah memasuki malam. 

''Lepas om, lepas! Jangan cekik saya juga,'' kata MH sambil mengeluarkan air mata di Jakarta, Senin (20/5).

Semenjak FF mendapat tindak asusila dari oknum aparat, dia menjadi anak yang tertutup, tidak selincah anak yang lain dan selalu mengawasi jika ada orang yang mencoba mendekatinya. Ketika Republika mencoba mendekati, FF langsung berlindung di paha ibunya.

MH menjelaskan, FF sekarang jadi anak yang tertutup, tidak ingin keluar rumah, tidak ingin bermain, bahkan takut untuk masuk ke kamar mandi sendiri. Anak umur 5 tahun juga terpaksa batal ke sekolah akibat kasus sodomi yang menimpanya.

Tidak hanya FF, suami MH juga hampir saja dipecat dari kerjaannya karena mengurusi kasus ini. Tapi apa daya, perjuangan MH untuk mendapat keadilan tidak berbalas dengan usahanya. MH kerap dipersulit oleh pihak pengadilan dalam pengurusan kasus.

''Saya sering dilempar ke sana kemari. Jaksa juga kurang terbuka,'' kata MH.

Sebelumnya, Pada (16/4) lalu, MH pernah di usir oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Sebagai seorang ibu, MH ingin mendampingi anaknya, namun dengan alasan sidang tertutup, MH dipaksa keluar dari persidangan. MH juga menginginkan tidak ada rekayasa dalam sidang tersebut.

MH menjelaskan, besok persidangan kelima untuk menghadiri korban dan kedua orang tuannya Di PN Jakarta Timur, sekitar pukul 13.30 WIB. Dia berharap agar kasus ini bisa selesai dan pelaku mendapatkan hukuman sesuai dengan perbuatannya.

Sementara, Komnas Perlindungan Anak, juga tiba-tiba berhenti untuk mendampingi korban. ''Saya itu enggak tahu. Bang Sirait katanya sibuk. Kemarin saya tanya, besok bisa datang tidak, dia mengatakan aduh saya sibuk,'' katanya.

Pada (23/2) lalu, FF disodomi oleh oknum anggota polisi berinisial E dan tetangganya seorang kuli bangunan berinisial SA. Kejadian terungkap saat ibu korban, MH, melihat perubahan prilaku FF. Selain itu, saat mandi, ditemukan ada keanehan pada dubur FF. 

Setelah didesak korban mengakui ada dua orang pria dewasa yang melakukan perbuatan asusila. Bahkan, tindakan amoral itu dialami FF sebanyak dua kali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement