REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari INDEF, Enny Sri Hartanti menilai, tugas yang akan diemban Menteri Keuangan yang baru, Chatib Basri sangat berat.
"Tugasnya berat sekali, dan tantangannya langsung dia harus mulai dengan argumentasi BBM (kenaikan harga BBM). Ujian pertamanya ya BBM ini," ujar Enny saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/5).
Enny menilai, jika Chatib Basri mampu melewati ujian pertamanya tersebut dengan baik maka ke depannya dalam mengonsolidasikan kebijakan fiskal kemungkinan juga mampu dilalui dengan baik.
"Kalau ini smooth (lancar), insyaAllah ke depannya dalam mengonsolidasikan dan menjaga disiplin fiskal kemungkinan besar akan smooth juga," tutur Enny.
Namun sebaliknya, lanjut Enny, jika Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu tidak bisa melewati tantangan terkait kebijakan BBM itu, maka untuk tugas-tugas selanjutnya relatif akan lebih berat dijalani.
"Tapi kalau ini ujian pertamanya untuk melobi dan bagaimana menjaga kebijakan BBM ini dalam tanda kutip tidak berhasil, kemungkinan besar dalam mengonsolidasikan step-step yang lain juga akan berat," sebut Enny.
Chatib Basri dijadwalkan akan dilantik sebagai Menteri Keuangan yang baru oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta Selasa siang ini pada pukul 11.00.
Sebelumnya pada Senin (20/5) lalu, Presiden dalam keterangan pers usai melakukan uji kepatutan dan kelayakan di Kantor Presiden mengaku telah memilih Kepala BKPM Chatib Basri untuk mengisi jabatan Menkeu.