REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Ledakan bom mobil di sebuah pasar di daerah mayoritas Syiah di Baghdad, Irak, menewaskan 12 orang dan mencederai sedikitnya 20. Demikian kata polisi dan petugas medis pada Senin waktu setempat.
Serangan bom yang terjadi di daerah Shaab di Baghdad utara itu membuat jumlah kematian dalam kekerasan di Irak naik menjadi 63 dalam dua hari ini.
Pemboman mobil itu berlangsung beberapa menit setelah Perdana Menteri Nuri al-Maliki berjanji meninjau kembali strategi keamanan di tengah gelombang kekerasan yang menewaskan 340 orang sepanjang Mei.
"Kami akan membuat perubahan pada posisi pejabat tinggi dan menengah yang bertanggung jawab atas keamanan dan pada strategi keamanan," kata Maliki.
Ia menyatakan akan membahas masalah itu di sidang kabinet pada Selasa. Namun, Nuri Al Maliki tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Ketegangan meningkat antara pemerintah Maliki (Syiah) dan anggota-anggota minoritas Sunni yang menuduh pihak berwenang mengincar komunitas mereka, termasuk penangkapan-penangkapan yang salah dan tuduhan keterlibatan dalam terorisme.
Gelombang protes terjadi di daerah-daerah Sunni Irak sejak lima bulan lalu. Mereka menuntut pengunduran diri Maliki.