Selasa 21 May 2013 16:42 WIB

Ini Langkah Pertama Chatib Basri Jadi Menkeu

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
 Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5).    (Republika/Aditya Pradana Putra)
Menteri Keuangan Muhamad Chatib Basri mengucapkan sumpah jabatan saat dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Selasa (21/5). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi Menteri Keuangan (Menkeu), Chatib Basri, mengaku akan melakukan beberapa langkah perbaikan. Namun langkah pertamanya adalah mengkaji kembali kebijakan insentif fiskal.

Langkah ini, kata dia, tak lain untuk menggenjot investasi di dalam negeri. Menurutnya, selama ini, insentif fiskal belum dioptimalkan. Ia mengatakan, jika menginginkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, investasi harus jalan. “Investasi harus jalan itu bisa didukung oleh insentif fiscal. Pertanyaannya adalah apakah harus insentif baru?” katanya, Selasa (21/5).

Menurutnya, seringkali insentif sudah ada tetapi tidak dimanfaatkan sepenuhnya alias perusahaan memanfaatkannya terbatas. Sebab, lanjutnya, skema insentifnya tidak bisa diterapkan. Contohnya, tax holiday hanya dua perusahaan yang melakukan atau mengambil manfaat itu. 

“Itu kita bisa duduk untuk melihat jangan-jangan skema itu tidak sepenuhnya cocok, walaupun insentifnya ada. Jadi tidak serta merta bahwa kita harus create insentif baru. Tapi insentif yang bisa efektif,” katanya.

Selain itu, ia pun berjanji akan menjalankan tiga pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diberikan kepadanya. Pertama, menjaga kehati-hatian fiskal. Kedua, meskipun hati-hati, pertumbuhan ekonomi harus tetap berjalan. “Untuk itu, harus ada skema insentif dari fiskal yang mendorong agar investasi tetap terjaga,” katanya.

Ketiga, setelah investasi terjaga, lanjut dia, ujung dari ini semua adalah kesejahteraan masyarakat. Hal itu berarti bahwa adanya penciptaan lapangan kerja. "Skema investasi inilah yang perlu didukung,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قُلْ اَرَاَيْتُمْ شُرَكَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗاَرُوْنِيْ مَاذَا خَلَقُوْا مِنَ الْاَرْضِ اَمْ لَهُمْ شِرْكٌ فِى السَّمٰوٰتِۚ اَمْ اٰتَيْنٰهُمْ كِتٰبًا فَهُمْ عَلٰى بَيِّنَتٍ مِّنْهُۚ بَلْ اِنْ يَّعِدُ الظّٰلِمُوْنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا اِلَّا غُرُوْرًا
Katakanlah, “Terangkanlah olehmu tentang sekutu-sekutumu yang kamu seru selain Allah.” Perlihatkanlah kepada-Ku (bagian) manakah dari bumi ini yang telah mereka ciptakan; ataukah mereka mempunyai peran serta dalam (penciptaan) langit; atau adakah Kami memberikan kitab kepada mereka sehingga mereka mendapat keterangan-keterangan yang jelas darinya? Sebenarnya orang-orang zalim itu, sebagian mereka hanya menjanjikan tipuan belaka kepada sebagian yang lain.

(QS. Fatir ayat 40)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement