Rabu 22 May 2013 09:11 WIB

Ratusan SDN di Malang Tanpa Kepala Sekolah

Murid-murid Sekolah Dasar Negeri (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Murid-murid Sekolah Dasar Negeri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sedikitnya 130 sekolah dasar negeri yang ada di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, tanpa dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Hal ini terjadi akibat adanya pensiun massal dalam bulan Mei.

Bupati Malang Rendra Kresna di Malang, Rabu (22/5), memastikan jika pada awal Juni nanti seluruh sekolah dasar negeri (SDN) yang tidak ada kepala sekolahnya sudah terisi kembali. "Saya sudah menerima laporan dari Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) terkait banyaknya SDN yang tidak didampingi kepala sekolah, karena yang bersangkutan memasuki masa pensiun yang bersamaan. Awal Juni nanti Insya Allah sudah terisi semua," tegasnya.

Ia mengakui jika sampai saat ini memang belum ada nama-nama calon yang akan menggantikan posisi kepala sekolah yang kosong tersebut. Hanya saja, tidak sulit untuk mencari pengganti kepala sekolah yang pensiun, sebab wakil kepala sekolah bisa langsung diberikan tugas jabatan sebagai kepala sekolah.

Rendra mengaku bahwa dia tidak ingin menambah tugas guru sekaligus sebagai kepala sekolah, sebab di setiap SDN, hanya ada dua atau tiga guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS). "Pemkab memang kekurang PNS. Dari 17 ribu PNS di lingkungan pemkab Malang, 12 ribu di antaranya adalah guru dan tahun ini kita ajukan formasi CPNS sekitar 4.500 orang," kata Rendra.

Menanggapi banyaknya kursi jabatan kepala sekolah yang kosong tersebut, Koordinator Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Malang Raya, Zuhdy Achmadi, mengatakan seharusnya tidak boleh terjadi, apalagi sampai berlangsung lama. Kondisi itu, tegasnya, akan menghambat program sekolah, sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah bersangkutan. "Kalau sekolah tidak ada kepala sekolahnya yang dirugikan adalah siswa," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement