Kamis 23 May 2013 09:19 WIB

Sebelum Dibunuh, Kolega Pengebom Boston Sudah Dikuntit FBI

Ibragim Todashev
Foto: Reuters
Ibragim Todashev

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Biro Investigasi Federal (FBI) telah menembak mati kolega dekat tersangka bom Boston Tamerlan Tsarnaev, Rabu (22/5) waktu setempat. Ibragim Todashev (27 tahun) adalah teman Tamerlan menekuni olahraga bela diri. 

Penembakan tersebut terjadi di komplek apartemen dekat taman Universal Studio. Ketika itu, agen FBI tengah menginterogasi Todashev. Akan tetapi, FBI mengaku Todashev berinisiatif untuk melakukan kekerasan. Alhasil, Todashev pun ditembak oleh agen dan agen bersangkutan juga dilarikan ke rumah sakit.

Pada 12 September 2011, Todashev terlibat dalam rangkaian tiga pembunuhan di Boston. Penyidik percaya kalau kasus tersebut berhubungan dengan narkoba.

Ketika itu, Tiga pria termasuk Todashev ditemukan di apartemen. Laporan berita menunjukkan marijuana ditemukan di seluruh tubuh mereka. 

Kemungkinan Tsarnaev terlibat dalam pembunuhan Waltham sedang diinvestigasi. "Adanya kemungkinan tersebut sedang diperhatikan dengan serius,"ujar perwakilan dari Partai Republik Peter King yang menangani soal keamanan.

Todashev mengenal Tamerlan karena keduanya merupakan atlet bela diri di Boston. Hanya, seorang teman dekat Todashev, Khusen Taramov menjelaskan, hubungan tersebut tak ada keterkaitan dengan bom.

Pria itu dikuntit oleh penegak hukum sejak Dzokhar dan Tamerlan Tsarnaev diidentifikasi sebagai tersangka bom Boston. "Mereka sering memanggilnya. Mereka menelepon dan bertanya,"ujar Taramov yang juga telah bertemu dengan agen FBI pada beberapa kesempatan.

Menurutnya, interogasi tersebut tidak pernah membahas tiga pembunuhan yang terjadi pada 2011. Dia mengungkapkan, Todashev tak pernah menyembunyikan apapun dari FBI. "Dia menceritakan semuanya,"ujarnya. 

Tamarov menjelaskan, agen FBI tersebut sudah berada di luar komplek apartemen - tempat  Todashev ditembak - sejak Selasa (22/5) malam waktu setempat. Saat berpapasan, dia menjelaskan, agen FBI tersebut memintanya untuk meninggalkan tempat tersebut sebelum Todashev ditembak.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement