REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie, mengatakan, elektabilitas Partai Demokrat akan meroket menjelang Pemilu 2014.
Pasalnya, kata dia, prahara yang sempat menghantam Partai Demokrat perlahan sudah mulai mereda. Kini, menurut Jeffrie, badai justru sedang beralih menghantam Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Elektabilitas Demokrat akan semakin menanjak seiring dengan diumumkannya Konvensi Capres Partai Demokrat pada Juni mendatang," ungkap Jeffrie, Ahad (26/5).
Menurut Jeffrie, kini semakin mudah memprediksi empat besar pemenang pemilu 2014, yakni PDIP, Gerindra, Golkar dan Demokrat. Ia memperkirakan suara keempat parpol besar itu selisihnya hanya 1-2 persen saja.
"Keempat partai tersebut akan mendominasi perolehan suara pemilu 2014 dengan setidaknya 80 persen suara," tutur Jeffrie.
Ia juga optimistis, capres yang akan berlaga di Pilpres 2014 akan didominasi pun, muka-muka baru. "Wajah-wajah lama akan tergantikan karena SBY berani menampilkan capres muda melalui ajang konvensi capres partai demokrat, seperti Gita Wiryawan salah satunya."
"Dugaan saya, Megawati pun akan ikhlas melepaskan tiket pencapresan PDIP-nya kepada Jokowi yang semakin melejit elektabilitasnya saat ini," ujar Jeffrie.
Menurut dia, dengan dua kandidat capres wajah baru tersebut, masyarakat Indonesia akan mengabaikan wajah-wajah lama.
Peneliti pada Maarif Institute, Endang Tirtana, menambahkan, siapapun pemenang konvensi Demokrat dan Presiden 2014, harus bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Untuk itu rakyat jangan salah pilih dan harus selalu melakukan kontrol terhadap calon-calon yang nanti dipilih. Maka dari itu, jika ingin kembali memenangkan hati masyarakat,Parpol harus melakukan gerakan katarsis/pembersihan diri," papar Endang.
Endang juga mengajak masyarakat proaktif memantau kinerja seluruh institusi politik,tidak hanya Parpol,tapi juga pemerintah baik itu eksekutif, yudikatif, dan legislatif.