Senin 27 May 2013 15:42 WIB

Boy Rafli Berpesan Jangan Sampai Senjata Makan Tuan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah empat orang anggota kepolisian tewas bunuh diri di tahun 2013 ini. Sejak lima bulan terakhir, Korps Tri Bata harus kehilangan anggotanya akibat perbuatan tangan mereka masing-masing.

Beragam masalah dan modus mengiringi kematian mereka. Mulai dari tak tahan pada beban permasalahan keluarga, hingga kondisi kesehatan yang tak kunjung menemui kepulihan sehingga menciptkan stress tersendiri.

Terakhir dan paling tragis, seorang anggota Polda Metro Jaya, Bripka Jeremy Manurung, pada Jumat (24/5) lalu menembak sendiri kepalanya. Diduga anggota penyidik Unit V Subdit Jatanras ini mengalami tekanan pekerjaan yang tinggi sehingga melakukan aksi nekat tersebut.

Mabes Polri angkat bicara terkait polah anak buahnya yang memilih mengakhiri hidup dengan cara jalan pintas ini. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan kematian para polisi ini tak bisa dilingkarkan ke dalam sikap Polri keseluruhan.

Dia berujar, aksi bunuh diri yang dilakukan oleh anggota kepolisian lebih bersifat personal dan tak bisa dikaitkan dengan lembaga. Menurut Boy, cara kawan-kawannya yang bunuh diri ini dalam menghadapi permasalahan barang tentu tak pernah dibenarkan oleh kepolisian.

Mantan Kapoltabes Padang ini mengatakan Polri secara intensif kerap rutin memberikan pengarahan yang tidak hanya menyasar sisi kesehatan jasmani. Elemen rohani pun, kata dia, menjadi bahan materi yang kerap diberikan kepada setiap anggota di tubuh Polri.

"Pembinaan-pembinaan tersebut selalu kami berikan kepada setiap anggota untuk mempertebal keimanan mereka," kata Boy di Mabes Polri Jakarta Selatan Senin (27/5).

Boy mengatakan, Polri sendiri telah memberikan keyakinan mendalam kepada setiap anggotanya perihal bunuh diri ini. Menyadari anggotanya memiliki senjata yang dapat mencabut nyawa seketika, Polri selalu menekankan agar pistol tersebut tak boleh menjadi senapan makan tuan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement