REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Jelang hari pemungutan suara Pilkada Maluku Utara pada Senin 1 Juli 2013, pengelola Bandara Babullah Ternate diminta untuk mengoperasikan bandara selama 24 jam.
"Kami berharap mulai H-3 pemungutan suara Pilkada Malut, Bandara Babullah Ternate yang selama ini hanya beroperasi pada siang hari, bisa beroperasi pada malam hari," kata Kapolda Maluku Utara Brigjen Pol Machmud Arifin di Ternate, Jumat.
Kapolda mengusulkan hal ini agar bantuan personel dari luar Malut bisa dimobilisasi sesegera mungkin dengan transportasi udara jika terjadi hal yang tidak diinginkan menjelang, saat dan pascapemungutan suara.
Kapolda mengaku belum menerima jawaban dari otoritas bandara terkait usulan tersebut, namun diyakini bisa disetujui karena terkait kepentingan pengamanan Pilkada Malut, apalagi dari sisi sarana dan prasarana, Bandara Babullah sudah memungkinkan beroperasi pada malam hari.
Menyinggung dana yang dialokasikan Pemprov Malut untuk pengamanan Pilkada Malut, Kapolda mengatakan telah dianggarkan sebanyak Rp 18 miliar, namun jumlah itu hanya untuk pengamanan pilkada satu putaran.
Menurut dia, jika Pilkada Malut berlangsung dua putaran maka dibutuhkan tambahan dana sebanyak Rp 8 miliar dan hal itu sudah dikomunikasikan dengan Pemprov Malut.
Jumlah personel yang kita kerahkan untuk pengamanan Pilkada Malut sebanyak 7.160 orang, sudah termasuk anggota TNI dan paskan bantuan dari Mabes Polri sebanyak 400 personel Brimob.