REPUBLIKA.CO.ID, MENTENG -- Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menyatakan partainya bersikap netral pada Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso. Meskipun yang bersangkutan namanya disebut-sebut terlibat dalam korupsi pengadaan Alquran dan laboratorium madrasah di Kementerian Agama.
Menurut Hajriyanto, Partai Golkar bersikap netral pada Priyo, sebab dalam penegakan hukum, dia belum memiliki status apapun. "Jangankan tersangka, diperiksa KPK saja tidak," kata Wakil Ketua MPR RI ini. .
Partai Golkar, kata Hajriyanto, akan bersikap pasif pada Priyo. Artinya, tidak dalam posisi mendorong KPK untuk memeriksa Priyo, dan tidak juga menghalangi-halangi apabila KPK ingin memeriksa Priyo.
Sebab, menurut dia, apabila ada kader partai yang terlibat kasus korupsi, maka hal itu adalah tanggung jawab individual. "Karena Golkar tidak pernah memberikan intruksi untuk mencari dana," tambahnya.
Namun demikian, Hajriyanto menambahkan, partainya akan memberikan bantuan hukum bagi kader yang terlibat kasus korupsi. Itu pun, kata dia, hanya diberikan apabila yang bersangkutan meminta.
Seperti diketahui, saksi penting dalam kasus korupsi pengadaan Alquran dan laboratorium madrasah di Kementerian Agama, Fahd El Fouz menyebut ia telah membagi-bagikan fee dari kontraktor proyek. Salah satu pihak yang disebut menerima fee adalah Priyo.