REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Ratusan pekerja garmen di luar ibukota Bangladeh, Dhaka sakit setelah meminum air di pabrik. Polisi setempat, Mohammad Jahid mengatakan pekerja dirawat di sejumlah rumah sakit setelah insiden di pabrik East West di wilayah Gazipur. Dia mengatakan sebagian besar pekerja menderita muntah dan sakit perut. Namun, tidak ada yang mengancam jiwa.
Menurut Jahid, 4.000 pekerja bekerja di pabrik tersebut. Awal bulan ini, air minum yang tercemar membuat 450 pekerja sakit di pabrik Starlight Sweater di wilayah yang sama. The New York Times menulis pihak berwenang membersihkan waduk dan pabrik dibuka kembali sehari kemudian. Jahid mengatakan belum ada tindakan hukum terhadap pabrik tersebut.
Sebelumnya, sebuah bangunan runtuh dekat Dhaka pada April lalu. Runtuhnya bangunan itu menewaskan 1.129 pekerja dan melukai banyak orang lainnya. Insiden itu menyoroti kondisi kerja yang berbahaya di lebih dari 4.000 pabrik garmen di Bangladesh.
Bangladesh menghasilkan 20 miliar dolar AS setiap tahun dari ekspor produk garmen terutama ke Amerika Serikat dan Eropa. Garmen berkontribusi hampir 80 persen dari pendapatan ekspor negara tersebut.