REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah provinsi dan pemerintah daerah di Riau dinilai harus tegas dalam menangani kebakaran lahan dan menindak siapa saja termasuk perusahaan yang dengan sengaja membuka lahan dengan cara membakar.
"Dalam hal ini Provinsi Riau harus tegas dan jangan sampai lalai. Di lahan siapa terbakar, maka harus bertanggung jawab," ujar Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalhari) Muslim Rasyid, di Pekanbaru, Selasa.
Menurut dia, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah jangan seperti keledai karena setiap tahun selalu terulang masalah yang sama yakni kebakaran lahan.
Padahal peraturannya sudah jelas. Di lahan siapa yang terbakar, maka menjadi tanggung jawab pemiliknya baik pribadi, kelompok ataupun perusahaan yang membuka lahan dengan membakar.
Belum lagi masyarakat yang biasanya dijadikan bemper bagi perusahaan yang beroperasi di lahan itu, dengan cara kebakaran lahan seolah-olah terjadi di lahan milik masyarakat atau petani kelapa sawit.?
"Biasanya pemilik lahan atau pemodal perkebunan kelapa sawit di Riau berasal dari Pekanbaru, Medan dan bahkan dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Disini pemerintah harus tegas," ucapnya lagi.
Aktivis Walhi Riau Hariansyah Usman mengatakan, dengan dibentuknya Badan Koordinator Kebakaran Hutan dan Lahan (Bakorkahutla) di Riau yang dipimpin oleh Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit, maka jika terjadi kebakaran bukan suatu masalah yang serius.
"Bakorkahutla Riau sudah lama dibentuk dan dana ada. Seharusnya jika titik api mulai meningkat, maka badan ini mulai bekerja untuk mengetahui lahan mana saja yang terbakar," katanya.
Petani di daerah Guntung, Kota Dumai, mengeluhkan tindakan pemodal yang sengaja membuka lahan dengan cara membakar telah mengakibatkan kebakaran meluas hingga merusak perkebunan milik petani setempat.
"Pemodal yang membuka kebun sawit baru sepertinya sengaja membakar lahan dan membiarkannya, jadi kebakaran tidak terkendali menyebar kemana-mana," kata Mulyono (45), petani di Guntung.
Sejak pekan terakhir, kebakaran lahan dan hutan makin parah terjadi di Riau, khususnya di daerah Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran Kabupaten Bengkalis Jaafar Arif, mengatakan, sejak awal Juni luas lahan yang terbakar di daerah Bukitbatu mencapai lebih dari 600 hektare.