Rabu 19 Jun 2013 17:04 WIB

PKS Kecewa Kasus Luthi Jadi Soal Ujian

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq (kiri) dan mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq (kanan).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq (kiri) dan mantan presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elite PKS kecewa dan tidak terima kasus Luthfi Hasan Ishaaq dijadikan contoh soal ujian kenaikan kelas siswa-siswi SMK Se-Kabupaten Bogor.

Bagi para elite PKS, soal ujian itu sama sekali tidak mendidik. "Ini norak,"kata Wakil Sekretaris Jendral PKS, Mahfudz Siddiq kepada wartawan di kompleks parlemen Senayan, Rabu (19/6).

Mahfudz prihatin soal semacam itu bisa masuk sebagai bahan ujian. Terlebih, proses hukum mantan presiden PKS itu masih berjalan.

Namun, Mahfudz memandang kasus ini tidak perlu diperkarakan secara hukum. "Kita santai saja. Kalau sekolah digugat kasihan mereka," ujar Mahfudz.

Dalam ujian Bahasa Indonesia tingkat XI SMK di Kabupaten Bogor terdapat contoh kalimat tentang penyitaan mobil Luthfi Hasan Ishaaq. Pada soal bernomor 50, tertulis:

Upaya KPK menyita mobil mewah mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, kemarin gagal... Kalimat tersebut dapat disingkat dengan menghilangkan pernyataan di bawah ini, kecuali...

a. Menyita mobil

b. Luthfi Hasan Ishaaq

c. Kemarin

d. Mantan

e. Gagal

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Tahu gak? kalau ada program resmi yang bisa bantu modal usaha.

1 of 8
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement