Kamis 20 Jun 2013 16:22 WIB

Rp 100 Miliar untuk Buka Isolasi Sukasari

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: A.Syalaby Ichsan
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berbicara di depan para santri peserta Pelatihan Santri Indigo Telkom-Republika di Ponpes Al Muhajirin, Purwakarta, Rabu (26/10).
Foto: Republika/Sukimintoro
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, berbicara di depan para santri peserta Pelatihan Santri Indigo Telkom-Republika di Ponpes Al Muhajirin, Purwakarta, Rabu (26/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Purwakarta membuka tender untuk proyek pembangunan jalan di Kecamatan Sukasari pada tahun ini.

Pembangunan jalan tersebut bertujuan untuk membuka isolasi masyarakat setempat. Pasalnya, selama ini masyarakat Sukasari yang tinggal di seberang Danau Jatiluhur, sulit terjangkau sebab akses jalan darat yang buruk.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, panjang jalan yang akan dibangun ini sekitar 57 kilometer. Saat ini, anggaran yang telah dialokasikan sebesar Rp 40 milyar. Adapun, total kebutuhan anggaran secara keseluruhan mencapai Rp 100 milyar.

"Tapi, tahun ini kami baru punya anggarannya sekitar 40 persennya," ujar Dedi, kepada Republika, Kamis (20/6).  Jalan tersebut akan melintasi seluruh desa di Kecamatan Sukasari. Kemudian, melintasi wilayah perbatasan Purwakarta-Cianjur, yakni Kecamatan Maniis. Serta, tembus sampai Jonggol, Kabupaten Bogor. 

Dengan adanya jalan tersebut, masyarakat Sukasari tak akan terisolasi lagi. Sebab, mobilitas mereka akan semakin mudah. Mereka bisa ke Maniis ataupun langsung ke Jonggol.

Dedi mengakui, dari 17 kecamatan yang ada, Sukasari memang yang paling sulit dijangkau. Sebab, wilayah tersebut berada di seberang Danau Jatiluhur. Kalau ke wilayah itu, paling mudah melalui jalur air. Yakni, sekitar sejam baru bisa sampai ke wilayah tersebut.

Sedangkan, jika dijangkau melalui jalur darat, medannya sangat sulit. Selain wilayah perbukitan yang jalannya naik-turun, juga resikonya sangat tinggi. Karena, bisa saja warga yang melintas harus terhenti hadangan hewan liar, seperti banteng dan babi hutan.  

"Tapi, mudah-mudahan mulai tahun ini, jalan darat ke wilayah itu bisa segera dibangun," jelasnya. Secara terpisah, Camat Maniis Asep Gumelar mengatakan, di wilayahnya jalan yang masih jelek panjangnya sekitar dua kilometer lagi.

Terutama, di wilayah perkebunan jati. Sisanya, sudah dalam kondisi bagus. "Mungkin, tahun ini jalan yang jelek itu bisa selesai diperbaiki," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement