REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Amerika Serikat berencana untuk menjual enam helikopter militer Lakota kepada Thailand senilai sekitar 77 juta dolar AS, kata para pejabat Pentagon Jumat. Badan Kerja sama Pertahanan Keamanan, yang menangani penjualan senjata AS ke luar negeri, memberitahu Kongres bahwa pemerintah Thailand telah membuat permintaan untuk membeli helikopter UH-72A.
Pesawat Lakota biasanya digunakan oleh misi tanggap darurat dan keamanan perbatasan Garda Nasional AS. Penjualan tersebut bisa membuka jalan bagi transaksi senjata yang lebih besar, karena Amerika Serikat berusaha untuk mengalihkan fokus strategis kawasan Asia-Pasifik dan Amerika sebagai perusahaan pertahanan tampaknya akan mengambil keuntungan dari peningkatan belanja militer di kalangan negara-negara Asia negara.
"Thailand adalah sekutu pertahanan AS yang dihargai," kata juru bicara Pentagon Letkol Catherine Wilkinson, mengkonfirmasikan rencana penjualan sarana militer tersebut.
Kesepakatan itu muncul setelah mantan menteri pertahanan Leon Panetta menandatangani bersama "visi" pernyataan dengan rekannya di Thailand, dan kedua negara bersumpah untuk memperbaharui hubungan militer lama yang kembali ke tahun 1950-an. Raksasa kedirgantaraan EADS Amerika Utara disebut sebagai kontraktor utama pada kesepakatan itu.
"Penjualan yang diusulkan akan memberikan kontribusi pada tujuan Thailand untuk meningkatkan dan memodernisasi kekuatan militernya dengan helikopter ringan baru yang mampu memenuhi persyaratan untuk transportasi, sementara lebih meningkatkan interoperabilitas yang lebih besar antara Thailand dan AS, dan di antara sekutu-sekutu lainnya," kata lembaga kerja sama pertahanan dalam satu pernyataan.