REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengatakan, adanya opsi Persija memang dan Persib dinyatakan walk out (WO) karena tak hadir dalam laga tandang lawan Persija Jakarta, Sabtu (22/6) kemarin merupakan keputusan yang terburu-buru.
''Harus ada keputusan terhadap pertandingan yang batal. Harus dicari penyebabnya apa yang membuat Persib tidak datang. Apakah kesengajaan atau ada hal yang membuat mereka tidak datang,''kata Roy Suryo di sela-sela menyaksikan pertandingan Japringan (Panahan Tradional) Mataraman dalam rangka Mangayubagya Hadeging Kadipaten Pakualaman 201 tahun Hijrah, di Kastelah Puro Pakualaman, Yogyakarta,Ahad (23/6).
Menurut dia, harusnya opsi digantung dulu. ''Setidaknya ada pertandingan ulang di tempat netral dan aman. Saya belum mendapat jawaban dari PSSI tentang detail kesalahan,''kata dia. Dia mengatakan, ketika sweeping terhadap Persiba, langsung menghubungi BIK dan kepolisian untuk mengkodisikan keamanan masyarakat.
''Harus kita cari solusi dan mengusut kenapa terjadi penyerangan terhadap Persib di depan Hotel Kartika Candra Jakarta. Kalau ternyata yang menyerang Persija, akan kena sanksi. Kita temukan dulu apa penyebabnya,''ungkap Roy Suryo.
Dikatakan Roy, harus ada win-win solution, bukan lost-win solution. Kalau Persib di WO itu namanya lost-win solution.''Apabila dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) terbukti bahwa Jack Mania yang menyerang dan ada pengaturannnya, tentu saja harus dikenakan sanksi,''tuturnya.