REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Deltamania-julukan suporter Deltras Sidorja-sangat kecewa dengan sikap PSSI menolak mengusut dugaan pengaturan skor pada pertandingan terakhir Grup III Divisi Utama PT. Liga Indonesia yang dinilai mengorbankan Deltras.

Akhir pekan lalu, ratusan Deltamania menyerbu kantor PSSI menuntut pengusutan pertandingan terakhir Grup III Divisi Utama PT. Liga Indonesia, Selasa (11/6) yang mempertemukan Perseta Tulungagung melawan Perseba Super Bangkalan. Pertandingan dimenangkan Perseta dengan skor 3-2.

Kemenangan itu menggagalkan langkah Deltras ke 12 besar meskipun pada hari yang sama Deltras sukses mengalahkan Persid dengan skor telak 4-1. Seperti disampaikan Deltamania sebelumnya ada banyak kejanggalan dalam kemenangan  Perseta. Selain mendapat dua hadiah penalti, gol Perseta yang berbau offside pun disahkan wasit.

Ketua Deltamania Saiful Bakirok mengatakan, sikap dingin PSSI semakin menunjukkan bahwa sepak bola Indonesia masih dikuasai para mafia. "Semakin jelas saja bahwa mafia masih berkeliaran," kata Bakirok kepada ROL.

Bakirok yakin betul bahwa para pengurus PSSI mengetahui ada ketidakberesan dalam pertandingan antara Perseba melawan Persrta. "Hanya saja mereka takut dengan kekuatan besar dibalik dalang semua itu," kata dia.

Seharusnya, kata dia, PSSI berani menindaklanjuti dugaan pengaturan skor di Divisi Utama walaupun harus berbenturan dengan para 'raksasa' yang menguasai sepak bola Indonesia.

"Jangan sampai ada paradigma di msyarakat bahwa kepengurusan PSSI yang baru ini hanya jabatanya saja yang berubah.  Tapi orang-orangnya masih tetap dan tidak ada gebrakan positif memajukan sepak bola Indonesia," tambah Bakirok.

Ikuti Whatsapp Channel Republika