Jumat 28 Jun 2013 13:41 WIB

Agar Sedekah Diterima, Ini Kuncinya

Sedekah (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Sedekah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Nashih Nashrullah

Bersedekah tak terbatas jumlahnya, walau sedikit sekalipun.

Kekuatan sedekah sangat dahsyat. Ibadah ringan ini sekilas memang sederhana dan mungkin sepele di mata orang. Tetapi, sentuhan sedekah begitu menakjubkan. Sedekah, seperti penegasan Umar bin Khatab, akan menghapuskan dosa kecil yang dilakukan. Aktivitas berbagi ini pula pahalanya akan dilipatgandakan. Ini seperti yang ditegaskan di surah al-Baqarah ayat 261.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS al-Baqarah [2]: 261).

Dan, ingatlah sedekah pada hakikatnya tidak akan mengikis kekayaan. Malah tiap harinya, sebagaimana penegasan hadis Abu Hurairah Hurairah, bahwa malaikat akan mendoakan bagi para pesedekah agar harta mereka bertambah berkah dan melimpah.

Bersedekah bukan sebatas aktivitas memindah tangankan harta kepada orang lain, lalu selesailah urusan. Sedekah memiliki nilai dan filosofi yang dalam. Termasuk soal bagaimana aktivitas bersedekah sukses dan diterima oleh Allah SWT. 

Atas dasar inilah perlu menyusun strategi agar sedekah membawa berkah dan bernilai ibadah. Tak cuma berisikan kegiatan memberi dan menerima. Supaya sedekah kian berkah, seperti diungkapkan oleh Syekh Imad Hasan Abu al-Ainaini dalam esainya berjudul “Jumal Mukhtasharat fi Fawaid wa Adab as-Shadaqat”, ada rententan hal yang penting diperhatikan.

Maka pertama kali, kata Syekh Imad, tekankan niat dan motif bersedekah. Sedekah bukan untuk mencari kepentingan duniawi, melainkan bersedekah untuk mendapatkan rida Ilahi. Keikhlasan bisa menentukan diterima atau tidaknya amal sedekah seseorang.

Karena itu, bila Anda bersedekah, jangan menyertainya dengan mengumbar-umbar atau mengungkit-ungkit sedekah yang Anda berikan. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (QS al-Baqarah [2]: 264). Bila sedekah disertai riya, misalnya, maka seketika itu pula akan menggugurkan pahala bersedekah. Laksana air yang menyapu bersih pasir di atas bebatuan.

Pastikan, harta yang Anda gunakan untuk bersedekah bagi sesama berasal dari sumber yang halal. Sedekah tidak akan diterima bila diperoleh dari cara dan jalan yang haram. Sekalipun niatnya baik untuk membantu sesama, tetapi cara negatif yang ditempuh tidak bisa dibenarkan. Hadis riwayat Muslim menyebutkan, Allah SWT Mahasuci dan hanya akan menerima apa pun yang suci pula.

Bila terbesit sedekah, jangan ditunda-tunda. Tak ada bisa memastikan nasib dan kondisi keuangan seseorang pada kemudian hari. Bisa jadi, hari ini Anda diberi kecukupun, tetapi kondisi ini bisa berubah dalam sekejap. Peluang emas itu janganlah disia-siakan.

Di riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah menyerukan agar menyegarakan sedekah saat muncul keinginan. Akan datang suatu masa, saat tak satu pun orang siap menerima sedekah. Yang tersisa hanyalah ucapan, seandainya sedekah itu diberikan kemarin, pasti akan diterima. Sementara sekarang, tak lagi diperlukan, sabda Nabi SAW.

Ibnu Bathal mengatakan, kebaikan sebaiknya disegerakan. Pasalnya, halangan akan datang tiap waktu, tanpa terduga. Kematian tak akan menunggu siap atau tidakkah seseorang. Dengan menyegerakan sedekah, akan sangat membantu para dhuafa, menjauhkan sifat kikir, menghapus dosa, dan mendekatkan rida-Nya.

Bersedekahlah, meski hanya dengan sebutir kurma, sabda Rasul dalam hadis riwayat Bukhari Muslim. Tak harus menunggu Anda kaya untuk bersedekah harta. Seberapa pun jumlah harta yang Anda miliki maka seyogianya kesempatan meraup pahala dari sedekah, masih terbuka lebar.

Dan terakhir kali, untuk menekan potensi riya saat bersedekah sunat maka usahakan bersedekah tanpa publikasi apa pun dan jauh dari penglihatan publik. Publikasi sedekah sunat rentan dengan unsur riya yang bisa menghapus pahala bersedekah.

Maka, bila Anda lakukan hal itu, persiapkan diri Anda menjadi satu dari ketujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan Allah pada hari kiamat, ketika tak pertolongan apa pun kecuali dari-Nya. Karena, tangan kanan Anda telah bersedekah sementara tangan sebelah kiri tidak mendeteksi aktivitas mulia tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement