Ahad 30 Jun 2013 20:40 WIB

Solo Batik Carnival Kurang Greget

Rep: Edy Setiyoko / Red: M Irwan Ariefyanto
Solo Batik Carnival
Foto: solo.go.id
Solo Batik Carnival

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Gelaran Solo Batik Carnival (SBC) VI 2013, bak sayur tanpa garam. Kirab yang menyuguhkan aneka ragam busana batik digelar Sabtu (29/6) petang, dinilai kurang greget bila dibandingkan even tahun sebelumnya.

Penurunan bobot SBC VI ditilik dari jumlah peserta mengalami penurunan. Bila even sebelumnya, 2012 lalu, jumlah peserta mencapai 300 kelompok. Kali ini, turun mencapai 50 persen, yakni hanya 131 kelompok. Itupun masih ditambah peserta dari luar Jawa, seperti Balikpapan dan Kalimantan.

Seperti diketahui, SBC VI kali ini juga terasa sederhana. Banyak pengunjung mengakui, pertunjukan tahun ini kurang greget. Soal pengunjung tetap banyak, hingga memadati jalan sepanjang jalan protokol Slamet Riyadi hingga halaman Balai Kota Solo.  ''Saya setiap tahun melihat acara kirab SBC. Tapi, tahun ini kok lebih sepi. Tahun lalu, sangat ramai. Jumlah peserta sangat banyak,'' kata Siti Aisyah (53) warga Perum Fajar Indah, Klodran, Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Ketua Penyelenggara SBC ke-6, Ikhwan N Hidayat, Senin (23/6), mengklaim, ada sejumlah penyebab yang membuat jumlah peserta turun. Salah satunya, faktor waktu persiapan yang pendek menjadi penyebab utama. ''Akhir Maret lalu, kami baru dihubungi. Pekan itu, pula kami baru bisa menyebar pengumuman pendaftaran,'' katanya.

Peserta terdiri dari anak-anak berusia lima tahun hingga orang dewasa. Mayoritas merupakan pelajar dari Kota Bengawan. Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, juga turut berpartisipasi menjadi peserta dalam acara SBC VI. Ia mengenakan kostum yang didonimasi warna merah. Dia berjalan dari depan Solo Center Point (SCP) menyusuri sepanjang jalan rute kirab.

Tim khusus diterjunkan Pemkot Solo dalam gelaran yang dimulai dari depan Solo Center Point (SCP) dan berakhir di Balai Kota Solo. Seusai kirab diberangkatkan Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, pukul 16.00 WIB, tim kebersihan berjumlah sembilan orang bertugas menjaga kebersihan di sepanjang jalur SBC.

Tim bertugas mengumpulkan sampah sejak acara dimulai hingga acara selesai. Tim ini beraksi selama penyelenggaraan SBC. Mereka mengenakan rompi kuning bertuliskan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, mengedarkan tempat sampah plastik. Beberapa spanduk bertuliskan ajakan membuang sampah pada tempatnya pun dibentangkan. Penonton yang duduk dipinggir Jl Slamet Riyadi menjadi sasaran. Melalui pendekatan persuasif, penonton SBC VI diminta membuang sampah di tempat sampah.

Penonton-pun juga diminta tidak merusak taman di sepanjang tepi jalan. Namun sayang, berdasarkan pengamatan aksi simpatik tim kebersihan DKP belum direspons positif penonton. Namun masih ada saja penonton yang membuang sampah sembarangan. Juga menginjak taman sepanjang pinggir jalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement