REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Disiplin (PSSI) akan mengusut dugaan pengaturan skor di tubuh PSMS Medan Divisi Utama PT. Liga Indonesia.
Seperti diketahui, isu pengaturan skor menguak ketika 11 pemain PSMS melakukan aksi demonstrasi di Jakarta, pertengahan Juni lalu, untuk memperjuangkan gaji 10 bulan yang tertunggak.
Mereka mengaku pernah mendapat instruksi dari CEO PSMS Heru Prawono untuk kalah dalam pertandingan melawan Persih Tembilahan (9/5) dan Persisko Tanjabbar (16/5). Jika pemain mengalah, para pemain akan mendapatkan gaji.
Ketua Komdis PSSI Hinca Panjaitan mengatakan hal tersebut merupakan perilaku buruk dan terancam sanksi jika benar-benar terbukti. Pada pekan depan, Komdis akan memanggil perwakilan pemain PSMS dan ofisial terkait itu.
"Komdis memerangi seluruh perilaku buruk. Ada yang tak benar kita sikat. Siapa pun yang terlibat, baik itu ofisial ataupun pemain," kata Hinca di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7) malam.
Kiper PSMS Irwin Ramadhana membenarkan ada instruksi untuk mengalah dari Heru Prawono. "Saya waktu itu tidak mendengar secara langsung karena sedang tidak bisa bermain. Tapi, teman-teman mengatakan memang disuruh mengalah supaya mendapatkan gaji," ujar Irwin.