REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan kepada Australia bahwa Papua adalah wilayah yang sah dari Indonesia. Ia juga menekankan kedaulatan Indonesia termasuk Papua.
SBY meminta agar propaganda yang terjadi di luar Indonesia tidak ditanggapi. Sebab, sikap Indonesia sudah jelas mengenai hal tersebut.
"Saya tahu bahwa ada propaganda di banyak negara yang dilakukan kaum separatis yang menamakan diri OPM. Saya jelaskan kebijakan riil menyangkut Papua. Telah kami lakukan perubahan yang fundamental dari pendekatan keamanan jadi pendekatan kesejahteraan," kata SBY saat keterangan pers bersama PM Australia, Kevin Rudd, Jumat (5/7).
Menurutnya, seringkali apa yang dikabarkan mengenai Papua terlalu dilebih-lebihkan. SBY menegaskan jika ada prajurit atau polisi Indonesia terlibat dalam pelanggaran hukum atau HAM. Mereka pun akan ditindak dan diadili di pengadilan militer.
"Karena kami sudah mengubah yang tadinya operasi militer secara ofensif menajdi untuk menjaga keamanan," ujar SBY.
Yang jelas, SBY menegaskan pemerintah Indonesia berbuat seadil-adilnya, sedamai mungkin, pendekatan politik dan kesejahteraan. Karena itu, ia meminta agar pemerintah Australia mendukung hal tersebut.