REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Humas PT Jasamarga Bali Tol (JBT), Drajad Hari Suseno membantah keterkaitan tol di atas perairan Bali, dengan rencana reklamasi teluk Benoa. Yang pasti pihak JBT hanya memikirkan jalan tol saja.
"Jangankan terkait, kami saja baru tahu dari koran ada rencana reklamasi itu," kata Drajad kepada Republika, di Denpasar, Jumat (5/7).
Reamasi teluk Benoa, diberitakan akan dikelola perusahaan swasta asal Jakarta. Selain membangun hotel, reklamasi juga akan diperuntukkan bagi pembangunan objek wisata laut. Reklamasi dilakukan di tengah-tengah laut dan akan membuat pulau baru.
Menurut Drajad, pembangunan tol Bali sudah menelan biaya sampai Rp 2,4 triliun. Kalau harus mereklamasi teluk Benoa, pasti memerlukan biaya besar dan PT JBT tidak punya dana untuk itu. "Tolong jangan dikait-kaitkan kesana. Itu bukan kerjaan kami," kata Drajat.