REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Sunaryo mengungkapkan, Indonesia membutuhkan hingga 600 orang pilot pesawat komersil setiap tahunnya.
"Saat ini kebutuhan pilot di Indonesia masih kekurangan sekitar 500-600 pilot," kata Sunaryo saat menghadiri peresmian Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST) di Lanud Wiriadinata TNI AU, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (6/7).
Ia mengatakan, sekolah penerbangan yang ada di Indonesia belum dapat memenuhi permintaan jumlah pilot tersebut, sehingga harus mendatangkan pilot asing. "Beberapa maskapai Indonesia lebih memilih jasa pilot asing," katanya.
Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Herry Bakti hadir dalam acara peresmian itu menambahkan Indonesia masih ketergantungan pilot asing karena Indonesia kekurangan sumber daya manusia (SDM) pilot. "Kedepan ketergantungan terhadap pilot asing harus dikurangi," ujarnya.
Ia mengatakan, Indonesia baru memiliki 18 sekolah penerbangan dengan lulusan 250 pilot setiap tahun atau belum seimbang dengan kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 500 pilot setiap tahun.
Berdirinya sekolah pilot di Tasikmalaya selain sarana pendidikan juga bertujuan menambah SDM pilot yang dibutuhkan Indonesia. "Ini (DPST) langkah positif meningkatkan SDM penerbangan, sekaligus inventarisasi kesiapan menghadapi tantangan ke depan," katanya.