REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden dari Nikaragua, Venezuela, dan Bolivia mengindikasikan negaranya dapat menawarkan suaka politik bagi burunon Amerika Serikat, Edward Snowden.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan pihaknya dapat memberi suaka untuk pembocor rahasia intelijen AS tersebut. Sementara, Presiden Nikaragua, Daniel Ortega mengatakan negaranya juga akan melakukan hal serupa jika keadaan memungkinkan.
Presiden Bolivia, Evo Morales mengatakan Snowden bisa mendapatkan suaka di negaranya jika dia mencarinya. Snowden telah mengirimkan permintaan suaka politik ke 21 negara yang sebagian besar menolak permintaannya.
Sebelumnya, Wilileaks telah menambah permintaan kepada enam negara lain. Situs tersebut tidak menyebut nama negara karena khawatir percobaan campur tangan AS.
Dalam laporan BBC, negara-negara Eropa dapat menutup wilayah udaranya dari setiap pesawat yang diduga membawa buronan.
Awal pekan ini, beberapa negara Eropa menolak mengijinkan jet Presiden Bolivia menyeberangi wilayah udaranya dalam perjalanan kembali dari Moskow karena kecurigaan Snowden di dalamnya.
Morales menggambarkan tindakan Snowden sebagai cara adil untuk memprotes dan menggambarkannya telah dianiaya orang sebangsanya. Presiden Maduro juga membuat pengumuman di hari kemerdakaan Venezuela tentang Snowden.
"Sebagai kepala negara dan pemerintah Republik Venezuela saya telah memituskan untuk menawarkan suaka kemanusiaan untuk kaum muda warga AS, Edward Snowden sehingga dia bisa datang ke tanah air dari Bolivia dan Chavez untuk hidup jauh dari penganiayaan Amerika," ungkapnya.
Sementara AS ingin mengadili Snowden atas bocornya ribuan dokumen rahasia intelijen. Sebelumnya, Ortega mengatakan Nikaragua telah menerima permohonaan suaka di kedutaan besarnya di Moskow.
"Kami terbuka, menghormati hak suaka, dan jelas bahwa jika keadaan memungkinkan, kami akan menerima Snowden dengan senang hati dan memberinya suaka di sini di Nikaragua," ujarnya.