REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Juru bicara Militer Ahmed Ali menyalahkan aksi protes para pendukung Ikhwanul Muslimin di depan Markas Garda Republik.
Seperti dikutip dari Aljazeera, menurutnya, aksi penembakan saat jamaah Ikhwan Sholat Subuh tersebut adalah upaya mempertahankan diri.
Dia menjelaskan, terdapat pria bersenjata yang menyerang militer dari berbagai lokasi. Termasuk dari langit-langit. Militer juga merilis yang menggambarkan kekerasan oleh pendukung Muhammad Mursi di gedung Garda Republik di Kairo.
Menurutnya, pihak militer menjadi korban aksi kelompok teroris. Pihak militer pun mengaku kehilangan dua petugas akibat diserang oleh kelompok bersenjata.
Dalam konferensi pers pada Senin (8/7) kemarin, Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hany Abdel Latif menjelaskan, polisi Mesir adalah kekuatan rakyat. Mereka beropasi untuk kepentingan semua rakyat Mesir dan semua afiliasinya.
"Polisi Mesir lepas dari kepentingan politik. Tidak bisa menjadi bagian dari proses politik dalam cara dan bentuk apapun,"ujarnya.