REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II menandatangani kesepakatan dengan ahli waris makam Mbah Priok untuk menyelesaikan masalah sehubungan dengan perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
"Pelindo II telah menandatangani kesepakatan bahwa kami menghargai keberadaan makam Mbah Priok," kata Direktur Utama Pelindo II Richard Jose Lino di Jakarta, Selasa.
Menurut RJ Lino, pihaknya juga akan memfasilitasi bagi warga yang ingin berziarah ke makan Mbah Priok dengan membangun jalan akses khusus ke makam. Selain itu, akan dibangun semacam kluster yang dibatasi dengan tembok setinggi tiga meter termasuk area parkir yang diperkirakan akan mampu menampung hingga sekitar 80 kendaraan bus.
Di lain pihak, keluarga ahli waris juga telah menjamin bahwa proses pembangunan perluasan Tanjung Priok yang dilakukan oleh Pelindo akan berlangsung dengan lancar seperti dalam hal pembangunan jalan akses ke dalam pelabuhan.
Dengan kesepakatan tersebut, Dirut Pelindo II optimistis bahwa Pelabuhan Tanjung Priok di masa mendatang akan memenuhi standar internasional.
Sebelumnya, Pelindo juga telah menunjuk Komite Pengawas yang bertugas mengawasi proses pembangunan proyek terminal peti kemas Kalibaru, Tanjung Priok.
"Kami harus memastikan kalau pengerjaannya tepat waktu, bukan hanya sekadar bangun, tapi memastikan prosesnya kredibel dan mmberi manfaat buat masyarakat Indonesia," kata juru bicara Oversight Committee Faisal Basri beberapa waktu lalu.