REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) I Kadek Dian Sutrisna Artha mengapresiasi rencana pemerintah yang tengah mengkaji pemberian subsidi tetap kepada bahan bakar minyak bersubsidi.
"Idenya bagus. Menurut saya ini sharing cost, tidak full pemerintah. Ada bagian yang harus ditanggung oleh masyarakat," ujar Artha kepada Republika, Kamis (11/7).
Menurut Artha, pemberian subsidi tetap secara definisi berarti besaran subsidi yang diberikan kepada setiap liter BBM bersifat tetap dan terus-menerus.
Apabila nantinya terdapat gejolak di pasar seperti pada nilai tukar rupiah, lifting minyak dan volume konsumsi, jelas akan berimbas pada harga yang harus dibayarkan masyarakat.
Artha mengatakan dalam kajian pemberian subsidi tetap perlu mempertimbangkan perkembangan perekonomian, misalnya pendapatan masyarakat per kapita. "Jadi, sifatnya dinamis," kata Artha.