REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menegaskan komitennya untuk mendukung pemberontak Suriah kepada Raja Arab Saudi, Jumat (12/7) waktu setempat. Dalam pembicaraan telepon, Obama dan Raja Abdullah juga membahas peristiwa di Mesir sepekan setelah militer menggulingkan presiden terpilih Muhammad Mursi.
Sampai saat ini, belum ada senjata AS yang telah mencapai pemberontak Suriah. Senjata-senjata itu terjebak karena beberapa anggota kongres AS takut kalau akan berakhir di tangan gerilyawan Islam.
Sebuah pernyataan Gedung Putih mengatakan, kedua pemimpin membahas perang saudara di Suriah dan keprihatinan yang kuat mengungkapkan tentang dampak konflik di kawasan tersebut. "Presiden menekankan, AS terus berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada koalisi pposisi Suriah dan Dewan Tertinggi Militer untuk memperkuat oposisi," kata pernyataan itu.
Mengenai Mesir, Obama menyatakan keprihatinan tentang kekerasan mematikan yang pecah setelah militer mengambil alih kekuasaan. Dia menekankan keinginannya untuk proses politik inklusif yang akan memungkinkan kembali ke pemerintahan sipil yang terpilih secara demokratis di Mesir.