REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dan menghukum yang bersalah dalam insiden pertandingan tinju di Nabire yang mengakibatkan 18 orang meninggal.
"Kita berduka, 18 penonton tinju tewas di Papua. Saya sudah instruksikan Polri untuk tangani secara tuntas. Yang salah mesti diberi sanksi," katanya dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono, Senin (15/7) malam.
Dalam kicauannya, SBY mengatakan, pertunjukan apa pun yang menghadirkan banyak penonton harus dilakukan pengamanan yang baik. "Polri awasi izinnya dan berikan pengamanan. Jangan terulang," tambahnya.
Sebelumnya, Polri masih memeriksa 11 saksi untuk mengusut kericuhan saat final pertandingan tinju yang mengakibatkan 18 orang meninggal dunia karena berdesakan keluar dari gedung. "Ada 11 yang diperiksa. Kapolda sudah di Nabire dan sejak pukul 12 malam tadi sudah bisa dikendalikan," kata Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo.
Kapolri mengatakan, kericuhan terjadi saat akhir kejuaraan oleh kelompok yang tidak puas dan mengakibatkan para penonton yang berjumlah 1.500 orang berebut keluar dari gedung. "Korban terakhir 18 meninggal. Semua korban terinjak-injak di dalam gedung karena pintu tidak mampu menampung," katanya.