REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Satu orang tewas, Selasa (16/7), akibat desak-desakan dalam pertemuan terbuka pemilihan umum saat ribuan pendukung Preside Zimbabwe, Robert Mugabe, memenuhi stadion di satu kota kecil satelit dua pekan sebelum pemilihan umum.
Charity Charamba, Kepala Juru Bicara Kepolisian Republik Zimbawe, mengkonfirmasi kepada Xinhua di dalam wawancara telepon bahwa korban adalah seorang perempuan yang berusia 50-an tahun.
Desak-desakan itu terjadi saat orang memaksakan diri memasuki stadion yang penuh sesak di Chitungwiza, sekitar 30 kilometer di sebelah selatan Harare, untuk mendengar pidato Mugabe.
''Tak ada korban luka serius,'' kata polisi di lapangan yang dikutip Charamba.
Itu adalah pertemuan umum keempat sejak Mugabe (89) meluncurkan kampanye intensifnya pekan sebelumnya. Demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Rabu pagi.
Banyak pendukung dilaporkan mendatangi semua pertemuan yang diadakan oleh Mugabe. Pemimpin berusia di atas 80 tahun yang telah memerintah Zimbabwe sejak 1980 itu berusaha meraih masa jabatan lima-tahun berikutnya.
Rugare Gumbo, Juru Bicara bagi Partai Mugabe --Zanu-PF, memperkirakan ada 10.000 orang yang menghadiri kegiatan pada Selasa. Ia mengatakan penyenggara tidak mengira orang yang datang sebanyak itu.
Tragedi tersebut terjadi saat proses pemilihan umum dinodai oleh kekacauan belum lama ini. Lambannya pencetakan kertas suara telah menunda pemungutan suara di kalangan hampir 70.000 polisi dalam pemungutan suara dini yang diselenggarakan pada Ahad dan Senin.