Kamis 18 Jul 2013 19:41 WIB

Status Waduk Way Ela Awas, 4.817 Jiwa Diminta Siaga

Rep: Fenny Melisa/ Red: Djibril Muhammad
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan yang terus menerus menyebabkan Tinggi Muka Air (TMA) Waduk Way Ela meningkat. Sejak Rabu (17/7) TMA mencapai 191,1 meter di atas permukaan air laut, sehingga masuk status Awas.

"Status Awas adalah status peringatan tertinggi jika TMA lebih dari 191 meter," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (18/7).

Sutopo mengatakan rembesan di tanggul waduk yang berada di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku itu ada 42 titik. Jika hujan berintensitas tinggi turun terus menerus maka diperkirakan air akan meluap dari dinding waduk pada Kamis (25/7).

 

Kondisi tersebut, kata Sutopo, sangat membahayakan 4.817 jiwa warga Desa Negeri Lima, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. 

Sebelumnya pada Senin (1/7) TMA Waduk Way Ela berstatus Waspada, kemudian meningkat menjadi status Siaga pada Selasa (9/7). Waduk Way Ela adalah waduk alam yang terbentuk akibat longsor karena curah hujan yang tinggi pada 13 Juli 2012.

Material longsoran yang berupa tanah dan bebatuan dengan volume sangat besar menutupi aliran sungai Way Ela.

Longsoran tersebut telah mengakibatkan sungai Way Ela membentuk natural dam dengan dimensi mencapai sekitar panjang 1000 meter, lebar 200 meter dan tinggi 210 meter dengan volume longsoran diperkirakan sekitar 10 juta meter kubik.

Waduk ini mempunyai volume air mencapai 19,8 juta meter kubik pada elevasi puncak 215 meter. Jarak waduk dengan Desa Negeri Lima sekitar 2,4 km. Jika jebol, waktu tempuh dari waduk ke Desa Negeri Lima ± 2:40 menit dengan kecepatan aliran 11 meter per detik.

Terkait dengan hal ini Gubernur Maluku telah melakukan koordinasi dan memastikan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi kemungkinan terburuk. Upaya telah dilakukan antara lain sosialisasi, pemasangan rambu, penyedotan, monitoring, penguatan tanggul, geladi lapang dan mendirikan posko Siaga Darurat di Desa Seith.

"Masyarakat Desa Negeri Lima diharap selalu waspada untuk menghadapi kemungkinan kondisi terburuk," kata Sutopo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement