REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ilmuwan mengatakan cuaca panas yang tidak biasa di Inggris merenggut ratusan nyawa hanya dalam sembilan hari. Gelombang panas telah menyebabkan 650 kematian di Inggris 6-14 Juli.
Profesor Epidemiologi Ben Armstrong mengatakan cuaca panas bisa menyebabkan kematian antara 540 sampai 760 orang. Pejabat setempat menganjurkan warga untuk tetap berada di ruangan pendingin, minum banyak cairan, dan mengawasi orang-orang yang berisiko.
Otoritas juga menyerukan agar pekerja pulang jika suhu melebihi 30 derajat celcius. Dalam laporan Huffingtonpost, Kepala kejadian ekstrem di Pusat Kesehatan Umum Inggris, Virginia Murray mengatakan risiko kematian dan penyakit menjadi perhatian lembaganya.
Inggris mengalami hari terpanas sepanjang tahun dimana suhu mencapai 32,2 derajat celcius. Suhu diperkirakan belum akan turun. Peramal cuaca mengatakan Inggris berada di tengah gelombang panas berkepanjangan pertama sejak 2006 dengan enam hari berturut-turut suhu di atas 30 derajat celcius.
Suhu tersebut akan terus berlanjut hingga pekan depan dengan suhu di atas 20an derajat celcius. Inggris juga berisiko diterjang badai.