REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir besar yang melanda daerah Jakarta setiap tahunnya tidak membuat mereka berkeinginan pindah rumah. Salah satunya dialami warga di kawasan pemukiman Kampung Melayu, Jakarta Timur. Daerah tersebut selalu menjadi daerah rawan banjir setiap tahunnya.
Amin (60 tahun), warga Bukit Duri, Jakarta Timur juga merasakan hal tersebut. Ia melihat masyarakat di daerah Kampung Melayu dan sekitarnya sudah terbiasa dengan musibah banjir. Padahal dalam setahun bisa terjadi dua hingga tiga kali musibah banjir. "Tapi mereka tetap saja tinggal di sini," kata Amin, Senin (22/7).
Amin menambahkan, fenomena kependudukan sebenarnya juga merupakan pemicu terjadinya bencana banjir. Banyak dari warga Jakarta yang mendirikan bangunan liar dan tinggal di daerah resapan air.
Daerah tersebut seharusnya bersih dari bangunan sehingga saat hujan tiba, air bisa mengalir dengan lancar dan tidak mengendap. "Daerah resapan air sebaiknya jangan dijadikan tempat tinggal," kata Amin.
Sebagai seorang warga Jakarta, Amin juga berharap agar penduduk bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam menyelesaikan masalah banjir. "Semoga program gubernur bisa menyelesaikan banjir," kata Amin.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga di kawasan pemukiman Kampung Melayu mulai waspada akan datangnya musibah banjir. Setelah diguyur hujan sejak pagi, sejumlah jalan di sana sudah tergenang air dan volume air di bantaran kali juga mulai meningkat.