Kamis 25 Jul 2013 14:11 WIB

Harga Ikan Air Tawar Melonjak Jelang Lebaran

Rep: Eko Widianto/ Red: Karta Raharja Ucu
Ikan segar/ilustrasi
Foto: ralphsfreshfishmongers.com
Ikan segar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Kenaikan harga daging sapi membuat harga berbagai jenis ikan air tawar mengalami kenaikan signifikan. Bahkan, jelang Lebaran, kenaikan harganya akan lebih tinggi lagi.

Seperti di Tempat Penjualan Ikan (TPI) Kembaran Kulon, Purbalingga, Jawa Tengah, kenaikan harga ikan air tawar seperti ikan gurame, nila dan lele, kenaikannya mencapai lebih 40 persen dari harga normal. ''Kenaikan harganya memang sudah cukup tinggi,'' kata Eka, seorang pedagang ikan di TPI setempat, Kamis (25/7).

Ia memperkirakan, harga ikan air tawar ini masih terus naik hingga jelang Lebaran. Bahkan setelah Lebaran, harga biasanya tidak akan langsung turun. Tapi akan terus bertahan hingga beberapa pekan setelah musim lebaran berlalu.

Seperti ikan Nila, yang semula dijual dengan harga kisaran Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu per kilogram, saat ini dijual seharga Rp 25 ribu per kilogram. Ikan lele yang semula dijual dengan harga Rp 12 ribu per kilogram naik menjadi Rp 17 ribu per kilogram. Sedangkan ikan Gurame yang biasanya dijual seharga Rp 28 ribu per kilogram, kini mengalami kenaikan menjadi Rp 35 ribu hingga Rp 36 ribu per kilogram. Fluktuasi harga ikan Gurame hanya sekitar seribu rupiah.

Eka menyebutkan, kenaikan harga ikan ini terjadi karena permintaan konsumen juga mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.  ''Permintaan konsumen sejak awal puasa lalu memang mengalami peningkatan cukup tinggi. Kalau soal stok, selalu tersedia. Stok dari pembudidaya ikan lokal dan juga dari luar daerah,'' katanya.

Petugas TPI Kembaran Kulon, Juremi, menyatakan kenaikan harga berbagai jenis ikan air tawar ini terjadi sejak awal puasa. ''Sejak awal puasa lalu, permintaan ikan konsumsi memang terus meningkat. Kalau pada hari biasa, rata-rata terjual ikan sebanyak 4 hingga 5 kuintal, saat ini bisa 9 kuintal hingga satu ton ikan,'' katanya.

Kabid Perikanan Siswanto, mengatakan, kenaikan harga ikan yang cukup tinggi ini disebabkan oleh kenaikan harga daging sapi. "Tingginya harga daging sapi, menyebabkan banyak warga beralih memenuhi kebutuhan proteinnya dengan membeli ikan air tawar. Banyaknya warga yang membeli ikan air tawar inilah yang menyebabkan harga ikan melonjak," jelasnya.

Menurutnya, kebutuhan ikan konsumsi di Purbalingga saat ini sudahtidak bisa hanya mengandalkan pasokan lokal. Ikan gurame, misalnya, selain masih dipasok produksi lokal, juga masih harus dipasok dari Jawa Timur. Ikan nila juga dipasok dari pembudidaya ikan di Kampung Laut Cilacap. ''Di Kampung Laut Cilacap ada seorang pembudidaya besar yang rutin mengedrop ikan ke berbagai tempat termasuk Purbalingga,'' katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement