REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN---Masjid Ar Rahman di Kelurahan Pamatang Raya Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) membutuhkan kedermawanan umat muslim dan donatur lainnya untuk menyelesaikan rehab dan pelebaran bangunan. "Ini rehab kedua kali sejak didirikan tahun 1957. Tahun 1986 dibangun ulang secara permanen dan lokasi digeser dari bangunan lama yang bermaterialkan papan," ujar pengurus masjid Zulfikar Fahri, di Kecamatan Raya.
Pembangunan awal rehab masjid di daerah minoritas yang berjumlah 450 jiwa dari 140 kepala keluarga ini sudah dilakukan beberapa bulan lalu dengan dana Rp 230 juta dan peletakan batu pertama oleh Bupati Simalungun JR Saragih.
"Pak bupati pribadi menyumbang Rp 50 juta dan berjanji menganggarkan di APBD Pemkab Simalungun tahun 2014 Rp 250 juta lagi, sedangkan Pemerintah Provinsi Sumut telah melakukan survei untuk memberi bantuan," sebut Zulfikar.
Saat ini kata Zulfikar, pembangunan yang selesai tahap pondasi terpaksa dihentikan karena keterbatasan dan ketiadaan dana dan pengurus serta panitia pembangunan masjid menghimpun kekuatan untuk penggalangan dana. "Kita harapkan saudara-saudara se akidah tergerak hati untuk menyumbangkan sebagian hartanya atau memberikan informasi tentang donatur yang dermawan supaya panitia bisa berkomunikasi," kata Zulfikar.
Masjid yang direncanakan dibangun secara megah di Ibu Kota Kabupaten Simalungun ini supaya terlihat lebih menonjol untuk syiar Islam dipadukan dengan ornamen penduduk mayoritas yang beretnis Batak Simalungun dan Toba.
Zulfikar menegaskan meski berada di daerah yang mayoritas pemeluk Kristiani, kehidupan beragama dan bermasyarakat di sini harmonis dan rukun, saling menghormati peribadahan dan mendukung kegiatan keagamaan. "Sudah banyak penduduk setempat (etnis Simalungun) yang memeluk agama Islam selain suku Jawa, Minang dan Melayu sehingga secara emosional ada ikatan persaudaraan," kata Zulfikar.