Jumat 26 Jul 2013 16:23 WIB

RSUD Bayu Asih Tambah Fasilitas Cuci Darah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Djibril Muhammad
RSUD Bayu Asih, Purwakarta
Foto: facebook.com
RSUD Bayu Asih, Purwakarta

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pasien cuci darah (Haemodialisa) di Purwakarta boleh bernapas lega. Sebab, rumah sakit umum daerah (RSUD) Bayu Asih, telah menambah fasilitas cuci darah. Biaya untuk cuci darah tersebut digratiskan. Selain itu, pemerintah daerah setempat telah menanggung biayanya.

Direktur Utama RSUD Bayu Asih, Agung Darwis, mengatakan, pelayanan untuk cuci darah tersebut telah dibuka sejak empat bulan terakhir. Saat ini, pelayanannya semakin efektif. Bahkan, setiap pekannya pasien cuci darah selalu membludak. Jumlahnya minimal 45 orang.

"Kami memiliki empat mesin untuk cuci darah. Semuanya full digunakan dalam sepekannya," ujar Agung, kepada sejumlah media, Jumat (26/7).

Menjelang lebaran, pihaknya akan meningkatkan pelayanan cuci darah ini. Apalagi, pada momen tersebut, banyak petugas medis yang akan cuti hari raya. Jadi, sebelum lebaran diharapkan para pasien ini segera melakukan cuci darah.

Dengan kata lain, sebelum jatuh pada jadwalnya, sebaiknya cuci darah dimajukan. Dari pada nanti petugas medisnya tidak ada.

Untuk pembiayaan cuci darah ini, digratiskan. Sebab, pemkab telah menanggung biayanya. Jadi, pasien cuci darah dari kalangan mampu atau keluarga miskin, tak pelu khawatirkan soal biaya.

Secara terpisah, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, mengaku, akan menambah satu unit mesin lagi untuk pasien cuci darah. Mengingat, banyak warga Purwakarta yang mengharuskan untuk cuci darah. "Anggarannya, sedang dibahas bersama DPRD," ujar Dedi.

Pasien cuci darah, lanjut Dedi, tak perlu memikirkan soal biaya. Sebab, semuanya sudah ditanggung. Berdasarkan keterangan pasien cuci darah, kata Dedi, setiap kali cuci darah diperlukan biaya minimalnya Rp 720 ribu. Jika dalam sepekan harus cuci darah dua kali, maka dia harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,4 juta.

Kondisi itu, sangat memberatkan. Apalagi, jika si pasien tidak bekerja. Makanya, pemkab berupaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal di sektor kesehatan. Salah satunya, dengan menanggung biaya untuk pasien cuci darah.

Terkait dengan pelayanan kesehatan di RSUD, kedepan pemkab akan memberlakukan dua kelas di rumah sakit milik pemerintah itu. Yakni, kelas umum dan kelas VIP. Kelas umum, khusus bagi pasien keluarga miskin. Sedangkan kelas VIP, khusus bagi pasien berbayar.

Dengan begitu, kedepan akan ada penambahan ruangan dan tempat tidur. Jika terealisasi, berarti nanti ruangan khusus untuk pasien yakin akan bertambah. Sehingga, bisa mengatasi pembludakan pasien. Begitu pula dengan ruangan VIP, akan bertambah. Seiring dengan banyaknya pasien berbayar yang dirawat di RSUD tersebut.

Sementara itu, Emay (48 tahun) ibu rumah tangga asal Desa Cikaobandung, Kecamatan Jatiluhur, mengaku, sangat terbantu dengan program Pemkab Purwakarta ini. Sebab, dirinya yang divonis dokter gagal ginjal, bisa melakukan cuci darah di RSUD. Selain itu, biayanya juga gratis. "Saya tinggal beli darahnya saja," ujarnya.

Sebelum ada pelayanan cuci darah di RSUD, dirinya selalu pergi ke RSHS Bandung. Dalam sepekan, dirinya harus melakukan cuci darah. Biaya yang telah dikeluarkan tak sedikit. Akan tetapi, dengan adanya pelayanan cuci darah di RSUD, dirinya tak perlu pulang pergi Purwakarta-Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement