Jumat 26 Jul 2013 20:25 WIB

Pandeglang Miliki Potensi Panas Bumi

Energi panas bumi. Ilustrasi.
Foto: greenfieldenergyco.com
Energi panas bumi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Girgi Jiantoro menyatakan daerah ini memiliki potensi panas bumi cukup besar, namun belum dimanfaatkan

.

"Potensi panas bumi itu berada di Gunung Karang, dan kalau berhasil dijadikan energi diperkirakan bisa menghasilkan hingga 225 megawatt," katanya di Pandeglang, Jumat (26/7).

Girgi mengaku telah menawarkan pengelolaan potensi tersebut pada investor sehingga sumber daya itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

"Kita memiliki potensi panas bumi yang berlokasi di Gunung Karang, kami menawarkan pada investor yang ingin mengelola potensi tersebut," katanya.

Menurut dia, potensi panas bumi yang terkandung di bawah Gunung Karang tersebut belum diketahui, namun diperkirakan cukup besar.

Dari analisis pemodelan gaya berat daerah penelitian, kata dia, didapatkan suatu gambaran tentang keberadaan beberapa struktur terban dan terobosan batuan intrusi yang diperkirakan berfungsi sebagai cebakan dari potensi geotermal.

Batuan intrusi muda di bawah Gunung Karang diinterpretasikan sumber panas, sementara batuan sedimen tersier kemungkinan berfungsi sebagai reservoir.

Kemungkinan potensi geotermal juga diindikasikan oleh keberadaan beberapa mata air panas yang tersingkap di daerah penelitian.

Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menyatakan siap membantu investor yang tertarik menanamkan modalnya untuk mengelolaan berbagai potensi yang ada di daerah tersebut.

"Kita siap membantu dan memfasilitasi investor yang ingin berinvestasi, termasuk dalam pengurusan perizinan sepanjang kewenangan pemerintah Kabupaten Pandeglang," ujarnya.

Erwan telah menginstruksikan dinas/instansi untuk menyediakan data potensi untuk ditawarkan pada investor.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement