REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Pemkab Bojonegoro, Jatim, berencana melelang proyek pembangunan jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Padangan dan Kasiman. Proyek dengan alokasi anggaran sebesar Rp 36,5 miliar itu akan dilelang pada pertengahan Agustus mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bojonegoro Andi Tjandra, Rabu mengatakan, pekerjaan pembangunan jembatan Bengawan Solo Padangan-Kasiman akan dimulai tahun ini, karena pengumuman pemenang lelang proyek tersebut paling lambat akhir Agustus.
"Persetujuan dari Kementerian PU secara lisan mengenai pembangunan jembatan Padangan-Kasiman sudah diperoleh. Kemungkinan setelah Hari Raya Idul Fitri izin secara tertulis segera diberikan," ucapnya, menegaskan.
Menurut dia, dana yang sudah tersedia untuk pembangunan jembatan di Bengawan Solo yaitu sebesar Rp 30,5 miliar dari APBD 2013. "Masih ada kekurangan anggaran Rp 5,8 miliar yang akan diajukan di dalam APBD Perubahan," jelasnya.
Tambahan dana itu, katanya, diperuntukan bagi pembangunan tebing kanan dan kiri Bengawan solo sebagai penguat jembatan. "Kekurangan dana diketahui setelah kami melakukan pengecekan dilapangan," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pembangunan jembatan Bengawan Solo itu akan mampu membuka isolasi warga di utara Bengawan Solo dengan warga di selatannya. Selain itu, katanya, jembatan Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Padangan-Kasiman, juga sebagai antisipasi berkembangnya daerah Bojonegoro dan Blora, Jawa Tengah, menjadi kawasan industri migas.
Ia menyebutkan jembatan Bengawan Solo Padangan-Kasiman panjangnya 168 meter, lebar tujuh meter dengan tipe rangka baja. Jembatan itu sama dengan jembatan Kalikethek yang melintas Bengawan Solo di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk-Desa Banjarjo, Kecamatan Kota.