REPUBLIKA.CO.ID,EMARANG--Kepolisian menilai pascapengoperasian Jalan Tol Semarang-Solo, khususnya Tahap I Ruas Semarang-Bawen Seksi II Ungaran-Bawen sepanjang 11,99 kilometer, 31 Juli lalu, volume pemudik yang melintasi jalur alternatif berkurang, sehingga perjalanan mereka lancar.
"Dengan beroperasinya jalan tol tersebut, volume kendaraan yang melintasi jalan alternatif berkurang," kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bandungan Inspektur Polisi Satu (Iptu) Achmad Regama ketika ditemui di Pos Pengamanan Lebaran 2013 Bandungan, Kabupaten Semarang, Kamis, tanpa memerinci volume kendaraan yang dimaksud itu.
Pantauan mulai dari Kecamatan Kaloran (Kabupaten Temanggung), Kecamatan Sumowono, hingga Kecamatan Bandungan (Kabupaten Semarang) pada hari pertama (H 1) Lebaran 2013, jumlah kendaraan yang melintasi jalur alternatif (Kaloran-Sumowono-Bandungan) relatif sedikit.
Bahkan, arus lalu lintas di Pasar Bandungan, baik dari arah Temanggung menuju Semarang maupun sebaliknya terlihat lancar. Padahal, pada masa arus mudik dan balik Lebaran tahun lalu, jalan sekitar itu langganan macet.
Pengoperasian Jalan Tol Ungaran-Bawen tidak hanya mengurangi volume kendaraan di jalur alternatif, tetapi juga mempercepat waktu tempuh pemudik bermobil.
Misalnya, pengguna jalan tol Sutego (37) dan Tri Widodo (42), pengemudi mobil AA 1 SM, keduanya warga Payaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyatakan, dengan beroperasinya Tol Semarang-Bawen itu, memperpendek waktu tempuh Semarang-Bawen atau sebaliknya.
"Sebelum jalan tol itu beroperasi, waktu tempuh Bawen-Semarang bisa dua jam karena saat itu terjadi kemacetan arus lalu lintas di Banyumanik, Kota Semarang," kata Tri Widodo yang ditemui Antara di Magelang, Kamis.
Sutego menimpali keterangan Tri, sejak pengoperasian jalan tol tersebut, 31 Juli lalu, waktu tempuh dari Kaligawe, Kota Semarang, hingga Bawen, Kabupaten Semarang, sekitar 30 menit.