REPUBLIKA.CO.ID, KARIMUN, KEPRI -- Pedagang bendera merah putih mulai menjamur di sejumlah pusat keramaian Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (14/8), atau lima hari menjelang HUT ke-68 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Puluhan pedagang musiman membentang bendera merah putih di pinggir sejumlah ruas jalan, di antaranya di sekitar Jalan A Yani Tanjung Balai Karimun, Kapling, Meral hingga di Kecamatan Tebing.
Selain pedagang kaki lima, para pedagang pakaian di Pasar Puakang dan Sri Karimun juga mulai menjual bendera berbagai ukuran dengan harga bervariasi.
Bujang, pedagang kaki lima di Kolong, Jalan A Yani Tanjung Balai Karimun mengatakan sudah empat hari menjual bendera di pinggiran jalan. Ia membentang bendera pada beberapa utas tali untuk menarik minat pembeli. "Pembeli masih sepi, rata-rata baru laku 20 lembar setiap hari," katanya.
Ia menuturkan, harga bendera bervariasi, mulai Rp 5 ribu hingga Rp 50 ribu, tergantung besar kecilnya. "Kalau bendera untuk kendaraan harganya Rp 5 ribu per lembar, sedangkan untuk di depan rumah atau kantor antara Rp20 ribu hingga Rp25 ribu. Selain itu ada juga bendera yang lebih besar dengan harga Rp 50 ribu," ucapnya.
Ilyas, pedagang di Kapling mengatakan omzet penjualan bendera dagangannya masih kecil meski ia sudah membuka lapaknya sejak sepekan lalu. "Masih sepi. Bendera yang laku belum sampai 30 persen dari jumlah seluruhnya," ucapnya. Bendera yang ia jual dipasok dari Bukittinggi, Sumatera Barat juga dengan harga dan ukuran bervariasi.
Bendera ukuran 60x90 centimeter, menurut dia, dijual seharga Rp20 ribu per lembar, sedangkan ukuran lebih besar, yaitu 100 hingga 150 cm Rp150.000 per lembar. "Ada juga bendera merah putih untuk umbul-umbul, harganya antara Rp40 ribu hingga Rp50 ribu per lembar," tambahnya.
Ia berharap dagangannya lari manis menjelang 17 Agustus sehingga tidak merugi. "Mudah-mudahan habis semua, soalnya bendera hanya laku sekali setahun menjelang 17 Agustus," tambahnya.