Ahad 18 Aug 2013 07:42 WIB

PB HMI Minta Elemen Bangsa Tundukkan Ego

Himpunan Mahasiswa Islam
Foto: Antara
Himpunan Mahasiswa Islam

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) meminta seluruh elemen bangsa untuk mampu menundukkan ego sektarian dan kelompok demi menyongsong kemajuan Indonesia.

"Saatnya memupuk modal sosial yang selama ini tergerus akibat modernisasi demokrasi, sebagai mata rantai terlemah dalam keseluruhan sistem, modal sosial yang ditandai dengan sikap saling mempercayai mendesak untuk segera dibenahi. Dengan demikian legitimasi etis dari masyarakat dapat kembali menjadi domain dari negara," ujar Ketua Umum PBHMI dr Muhammad Rosyid dalam siaran pers HUT Kemerdekaan RI, Ahad (18/8).

Alumnus FK Unhas ini mengatakan 68 tahun sudah bahtera besar Republik Indonesia merdeka, gegap gempita eforia dapat dengan mudah ditemui dalam simbolitas yang tercipta melalui ritual tahunan peringatan proklamasi kemerdekaan yang dihelat.

"Haru yang dirasakan secara kolektif oleh masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa ini terbangun melalui sebuah proses yang panjang dengan dinamika yang sangat kompleks," katanya.

Kemerdekaan atas imperialisme dan kolonialisme yang dirasakan di masa lalu, ujar dia, adalah buah dari proses ikhtiar dari para generasi sebelumnya yang dengan ikhlas dan tulus berkorban harta, pemikiran dan bahkan nyawa.

"Sebagai generasi penerus, mencermati rekam jejak sejarah perjalanan bangsa ini berarti amanah untuk terus berefleksi atas segala pencapaian kita selama ini sebagai sebuah bangsa dan juga sebagai sebuah negara," kata matan Ketua Umum HMI Cabang Makassar tersebut.

Menurut Rosyid, pertumbuhan ekonomi yang cukup impresif beberapa tahun terakhir terhitung belum cukup berkualitas karena lebih banyak ditopang oleh sektor konsumsi, Indonesia tidak lebih dianggap sebagai pasar empuk bagi komoditas impor dan lumbung buruh murah oleh perusahaan multinasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement