REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendikbud Muhammad Nuh meminta agar rencana peraturan yang akan mengetes keperawanan siswi benar-benar dipikirkan dan ditangani dengan baik. Menurutnya, tujuan dan alasan hendak memberlakukan aturan tersebut harus jelas.
"Untuk apa sih dilakukan tes virginity? Kalau untuk mengetahui seseorang itu, mohon maaf, tidak perawan lagi, terus mau diapain? Apakah dia tidak boleh sekolah atau apa?" katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (20/8).
Tak hanya itu, ia juga melihat sisi keadilan terhadap tes keperawanan tersebut. Sebab, jika ditujukan kepada perempuan, apakah tes serupa akan diberlakukan kepada laki-laki. "Yang laki-laki ada gak tes keperjakaan? Ada gak tes itu?" katanya.
Menurut Nuh, rencana penerapan aturan tersebut hanya akan menimbulkan hal-hal yang kontraproduktif. Karena itu, ia menyarankan agar persoalan tersebut diselesaikan dengan cara-cara lain yang lebih bijaksana.