REPUBLIKA.CO.ID, KOTA GAZA -- Puluhan warga Jalur Gaza mengadakan pertemuan terbuka untuk menyerukan diakhirinya lebih dari enam tahun blokade Israel terhadap daerah kantung Palestina.
Demonstrasi yang diselenggarakan oleh Komite Rakyat guna menentang pengepungan Israel dilakukan di dermaga nelayan, Kota Gaza. Yakni, tempat pemrotes mengibarkan bendera Palestina dan memegang spanduk yang menentang tindakan ketat keamanan Israel.
Jamal Al-Khudari, anggota parlemen dari kubu independen dan pemimpin komite tersebut kepada wartawan bahwa negara Arab dan Islam serta masyarakat internasional harus bertindak untuk sepenuhnya menghentikan pengepungan Israel atas Jalur Gaza.
"Israel masih mengepung Jalur itu dan terus menutup lima tempat penyeberangan utama, sedangkan hanya untuk sementara mengoperasikan satu terminal komersial," kata Al-Khudari sebagaimana dilaporkan Xinhua, Kamis (22/8) malam.
Israel memberlakukan blokade ekonomi terhadap Jalur Gaza pada musim panas 2006 dan memperketatnya tepat setelah gerakan HAMAS merebut kendali atas daerah kantung tersebut pada 2007. Pada 2010, Israel meredakan blokade itu tapi tidak mencabutnya.
Seruan rakyat Palestina tersebut untuk menyerukan diakhirinya blokade muncul saat Mesir menutup tempat penyeberangan perbatasan Rafah, gerbang utama daerah kantung tersebut ke dunia luar, akibat kerusuhan di dalam negerinya.
Sementara itu, para pejabat HAMAS telah mengatakan aksi pasukan keamanan Mesir terhadap terowongan di bawah perbatasan antara Jalur Gaza dan Semenanjung Sinai bisa mengakibatkan krisis kemanusiaan mengingat blokade Israel tersebut.