REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepolisian Resor (Polres) Bogor Kota menunjukkan kesiapannya mengamankan proses Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor dengan menggelar simulasi di lapangan Polres Bogor Kota di Jalan Kedung Halang, Jumat (23/8).
Dalam simulasi, pengamanan dilakukan sejak proses kampanye, penyoblosan, pengamanan kotak suara, hingga penetapan Wali Kota Bogor terpilih.
Tindakan preventif berupa negosiasi kepada pihak-pihak yang tidak puas dengan proses Pilwakot akan dilakukan dengan menurunkan tim negosiator yang terdiri dari sejumlah Polwan.
Jika massa yang merasa tidak puas gagal dinegosiasi dan mengarah pada tindakan anarkis, kepolisian akan melakukan tindakan represif terkoordinir dan terukur. Tindakan yang diambil pun tetap dalam pengawasan agar tidak terjadi pelanggaran indisipliner.
Penurunan tim inti pengamanan bisa lakukan saat kerumunan massa aksi semakin tidak terkendali. 1.500 personel keamanan gabungan dari Dalmas Polda Jawa Barat, Brimob, Satuan Polres wilayah sekitar Bogor siap diturunkan untuk mengamankan keseluruhan proses.
"Kita semua tentu berharap semua calon Walikota dan Wakil Walikota siap menang dan kalah. Pendukung pun siap menerima kemenangan dan kekalahan dengan lapang hati," kata Kapolres Bogor Kota, AKBP Ujang Bahtian Purnama saat menutup kegiatan simulasi.
Ia mengatakan di kondisi sesungguhnya nanti, ada tahap pengamanan lanjutan menggunakan gas air mata peluru hampa dan peluru karet jika masa yang tidak puas benar-benar dianggap mengancam keamanan. Namun, ia berharap Semoga hal itu tidak terjadi.
Sekitar 400 pasukan pemukul disiapkan untuk membantu pengamanan. Bahtiar mengatakan anggota kepolisian tidak dibekali peluru tajam. "Tujuan utama hanya untuk melumpuhkan, bukan membunuh," kata Bahtiar menegaskan.
Ia mengungkapkan jumlah pasukan yang diturunkan saat proses kampanye hingga penetapan mencapai 2/3 kekuatan atau sekitar 700 anggota. Ditbah dengan anggota Kodim dan Denpom 300 anggota, Brimob 100 anggota, Dalmas Jawa Barat 100 anggota, dan pasukan dari Polres sekirar Bogor 300 anggota.
"Anggota akan dibagi di Polsek dan tempat pemungutan suara (TPS)," kata Bahtiar.
Pengamanan pasangan calon Walikota terus dilakuka sampai selesai proses dan sesuai kebutuhan. Pada 28 Agustus saat mulai kampanye bersama, pengamanan dan rute sudah ditetapkan.
Pasangan calon akan dikawal dalam perindahan tempat saat kampanye, bukan keliling kota. Tiap calon ada LO. Mereka diharap berkoordibasi dengan LO agar rute pengamanann dapat ditetapkan dengan rute terpendek agar tidak menganggu masyarakat.